FKD 2023Forum Kamisan DaringProgram

Peran Aktif Perempuan Penghayat dalam Lingkungan Sosial dan Politik

Forum Kamisan Daring pada minggu ke-7 ini mengundang salah satu lembaga inspiratif yang fokus pada isu penguatan perempuan dan penghormatan terhadap keberagaman, Aliansi Sumut Bersatu (ASB). Lembaga yang berdiri sejak thun 2006 ini melakukan upaya penguatan untuk mendorong penghormatan dan pengakuan terhadap keberagaman yang dilakukan melalui pendidikan kritis, dialog, advokasi dan penelitian. ASB berjuang untuk meningkatkan penerimaan sosial terhadap penganut agama leluhur.

ASB memiliki salah satu kegiatan yang berperan dalam membangkitkan semangat perempuan penghayat kepercayaan agar tidak malu menerima dan memperkenalkan identitasnya sebagai penghayat. ASB juga memiliki program penyusunan kurikulum pengintegrasian nilai-nilai luhur pada mata pelajaran, sehingga mewujudkan terfasilitasinya anak-anak penghayat kepercayaan dalam pembelajaran agama. Melakukan pendekatan dan komunikasi intensif dengan berbagai pihak baik pemerintahan, eksekutif, legislatif, dan yudikatif juga beberapa peran yang diambil oleh ASB. Ferry Wira selaku Direktur ASB menyebutkan bahwa “Masih banyak PR yang harus dilakukan oleh ASB tapi kami harus tetap berbesar hati meski dalam keterbatasan sumber daya”.

Sedangkan narasumber kedua dalam FKD seri ke-7, Rela Susanti perwakilan Puanhayati Jawa Barat, menjelaskan bahwa perempuan penghayat adalah mereka yang menjaga nilai-nilai adat dan tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Perempuan penghayat adalah mereka yang memandang penting peran keluarga atau inti keberlangsungan hidup atau proses regenerasi budaya dan keyakinan leluhur.

Hambatan dan tantangan perempuan dalam kehidupan sosial adalah adanya diskriminasi gender yang masih sering terjadi sehingga menghambat perempuan dalam mendapatkan akses. Selain itu masih kurangnya dukungan dari sesama perempuan penghayat dan pasangan atau suami.

Rela juga berpendapat bahwa perempuan penghayat kepercayaan perlu ikut terlibat langsung dalam politik agar undang- undang yang dihasilkan juga bisa memiliki dampak pada penghayat kepercayaan itu sendiri. Untuk mewujudkannya, Puanhayati membentuk beberapa program yang berfokus pada peningkatan kapasitas perempuan, pelatihan, pemberdayaan ekonomi, dan kampanye kesetaraan ke masyarakat. “Ini menjadi salah satu media sosialisasi bagi kami, bahwa kami selaku Perempuan Penghayat sangat menyambut baik kesempatan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk kami kemudian memanfaatkan kesempatan ini sebagai sebuah peluang untuk kemajuan keberlanjutan organisasi kami Puanhayati” ujar Rela Susanti.

Selengkapnya:


Kontributor: Puti Ayu Anandita

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button